Rabu, 30 Juni 2010

Pengetahuan Umum Kepramukaan

PENGETAHUAN UMUM KEPRAMUKAAN

A.     PENGALAMAN BADEN POWELL.
Untuk dapat memahami hakekat Kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya Kepramukaan sedunia dengan segala perkembangannya. Untuk itu tidak lepas dari mempelajari riwayat hidup Bapak Pandu Dunia yaitu Lord Robert Baden Powell off Gilwell.
Baden Powell lahir tanggal 22 Februari 1857 di London, yang nama sebenarnya Robert Stephenson Smith, sedangkan nama Baden Powell adalah nama ayahnya yang seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford yang meninggal saat stephenson masih kecil.
Pengalaman – pengalaman beliau sejak kecil yang berpengaruh pada adanya kegiatan kepramukaan banyak sekali dan cukup menarik, diantaranya :
1.             Bapaknya meninggal saat masih kecil, dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
2.             Latihan ketrampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain – lain di dapat dari kakak – kakaknya.
3.             Sifatnya selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, berolahraga, mengarang dan menggambar.
4.             Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang dan diketemukan dipuncak gunung serta keberhasilan melalui panca indera Kimbal O’Hara. Pengalaman ini dibukukan dalam ketrampilan mencari jejak.
5.             Pengalaman terkepung bangsa Boer di kota Mafeking (Afrika Selatan) selama 127 hari dan kekurangan makan.
Pengalaman di atas ditulisnya dalam sebuah buku yang berjudul “Aids to Scouting”. Buku ini ditulis untuk memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris, agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Baden Powell diminta untuk melatih para tentara muda, maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boy Brigade dan diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral, beliau mendapat gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugrahi 3 orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 9 Januari 1941 di Nyeri, Afrika.

B.     SEJARAH KEPRAMUKAAN SEDUNIA.
1.             Pada awal tahun 1908 Baden Powell selalu menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya diterbitkan sebagai buku dengan judul “Scouting for Boys”.
2.             Kemudian disusul organisasi kepramukaan putri yang diberi nama “Girl Guides” atas bantuan Agnes, adik perempuannya yang kemudian dilanjutkan oleh Ny. Baden Powell.
3.             Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka seusia Siaga yang disebut “Cub” (anak srigala) dengan bukunya “The Jungle Book”, berisi tentang Mowgli anak didikkan rimba (anak yang dipelihara oleh induk srigala).
4.             Tahun 1918 Baden Powell membentuk ”Rover Scout”(pramuka usia penegak).
5.             Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Sedunia di arena Olympia London. Baden Powell telah mengundang Pramuka dari 27 negara, dan saat itu Baden Powell diangkat sebagai “BAPAK PANDU SEDUNIA” (Chief Scout Of The World). Kelak jambore dunia tersebut diselenggarakan 5 tahun sekali.
6.             Tahun 1914 Baden Powel mulai menulis untuk kursus Pembina Pramua, Rencana ini baru dapat dilaksanakan tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F.De Boys Mar Leren, Baden Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka. Tempat ini dikenal dengan nama “GILWELL PARK”.
7.             Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan anggota 9 orang dan biro sekretariatan yang berada di London, Inggris.
8.             Gerakan Baden Powell pada akhrnya ditiru oleh negara – negara lain, termasuk Belanda yang mendirikan Padvinder dan Padvinderij di dinegaranya. Pemerintah Belanda yang ada di Indonesia juga mendirikan Padvinder dan Padvinderij, seperti NIPV (Netherland Indische Padvinders Vereniging / Persatuan Pandu – Pandu Belanda). Tokoh – tokoh Pergerakkan Nasional Indonesia mendirikan Gerakan Kepanduan yang jumlahnya mencapai 100 organisasi Kepanduan, antara lain :
c   JPO (Javaanse Padvinders Organizatie).
c   JJP (Jong Java Padvinderij).
c   SIAP (Sarekat Islam Afdeling Pafvinderij).
c   NATIPI (Nasionale Islamitiche Padvinderij).
c   HW (Hisbul Wathon).

C.     SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA.
Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Adapun Secara singkat sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia, antara lain :
1.             Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam Konggres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 benar – benar menjiwai Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju.
2.             Adanya larangan Pemerintah Belanda kepada organisasi Kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan istilah Padvinder dan Padvinderij, maka KH. Agus Salim menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan untuk menggantikan istilah asing Padvinder dan Padvinderij itu.
3.             Dengan meningkatnya kesadaran nasional, maka timbullah niat untuk menggerakkan persatuan antar organisasi – organisasi kepanduan pada tahun 1930 dengan adanya :
c   INPO (Indische Padvinders Organizatie).
c   PK (Pandu Kesultanan).
c   PPS (Pandu Pemuda Sumatera).
Ketiga organisasi tersebut bergabung menjadi satu organisasi yaitu : KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia), kemudian terbentuklah suatu federasi yang dinamakan Persatuan Antar Pandu – Pandu Indonesia (PAPI) pada tahun 1931 yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia (BPPKAI) tahun 1938.
4.             Pada saat pendudukan Jepang, gerakan kepanduan dilarang adanya. Tokoh – tokoh Pandu banyak yang masuk organisasi seperti PETA, Keibodan, dan Seinendan.
5.             Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo sebagai satu – satunya organisasi kepanduan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
6.             Menjelang tahun 1961 Kepanduan Inonesia telah terpecah – pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, suatu keadaan yang sangat lemah, meskipun sebagian dari organisasi itu terhimpun di dalam 3 federasi organisasi kepanduan, yaitu : 1 kepanduan putra dan 2 kepanduan putri, antara lain :
c   IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) tanggal 13 September 1951.
c   POPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) tahun 1945.
c   PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia) tahun 1945.
Pada tahun 1955 IPINDO berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta.
7.             Mengalami kelemahan, maka 3 federasi tersebut melebur menjadi 1 federasi yang diberi nama PERKINDO (Persatuan kepanduan Indonesia) yang anggotanya hanya 60 buah dari 100 lebih organisasi kepanduan yang ada di Indonesia saat itu. Dalam federasi PERKINDO, kebanyakan masih dibawah organisasi parpol yang saling bermusuhan satu sama lain, dan bahkan kelemahan ini dipergunakan pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa Gerakan Kepanduan Indonesia menjadi Gerakan Pionir Muda seperti yang terdapat di negara – negara komunis. Hal ini bertentangan dengan prinsip kepanduan yaitu “Persaudaraan Dunia”. Akan tetapi kekuatan didalam PERKINDO menentangnya, dan dengan bantuan Perdana Menteri Juanda, maka perjuangan mereka menghasilkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 tentang gerakan Pramuka, yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia, karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
8.             Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus Non Govermental dan yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi, dengan pengurusnya (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir cabang dan Kwartir ranting) dipilih  dalam musyawarah.

D.     ROMANTIKA PERJUANGAN BANGSA DALAM GERAKAN PRAMUKA.

Kebesaran Bangsa Indonesia dimulai sejak kedaulatan Syailendra dari kerajaan Sriwijaya, dan Keprabuan Majapahit. Runtuhnya dua kerajaan tersebut disusul dengan dekade penjajahan oleh bangsa asing (Belanda dan Jepang). Sebagai akibat penjajahan timbul pergolakkan – pergolakkan menentang penjajahan untuk mencapai kemerdekaan. Timbulnya pergolakan tersebut melahirkan sejumlah putra – putri bangsa yang terbaik seperti : Trunojoyo, Hasanudin, Pattimura, Antasari, Imam Bonjol, Diponegoro, dan ribuan tokoh yang lain pada saat itu.
Perjuangan mereka belum mampu membuahkan kemerdekaan, namun telah mempertinggi kehormatan bangsa Indonesia. Sebab – sebab kegagalan mereka pada dasarnya disebabkan oleh gerakan atau perlawanan yang masih bersifat kedaerahan, disamping peralatan perang masih sangat tradisional dan sedikit jumlahnya.
Budi Utomo yang lahir tanggal 20 Mei 1908 membuka cakrawala baru bagi khasanah perjuangan bangsa Indonesia dengan cara berjuang secara non fisik (melalui perjuangan diplomatik). Budi Utomo berhasil membangun semangat bangsa Indonesia untuk berjuang melawan penjajahan bangsa asing. Pendek kata, jati diri perjuangan Budi Utomo adalah men-SIAGA-kan rakyat untuk berjuang, maka masa ini kita kenal dengan masa SIAGA.
Timbulnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia sebagai buah dari karya nyata Budi Utomo, melahirkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan bangsa Indonesia, yang dibuktikan dengan TERGALANG-nya para pemuda – pemudi Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Masa ini kita namakan masa PENGGALANG.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 tibalah Bangsa Indonesia kepada cita – cita perjuangannya, yaitu kemerdekaan. Arti kemerdekaan ini merupakan pintu gerbang menuju Indonesia Jaya. Pada masa itu bangsa Indonesia telah TEGAK berdiri di bumi pertiwi sendiri tanpa penjajahan. Masa ini kita namakan dengan masa PENEGAK.
Upaya mengisi kemerdekaan merupakan tugas berikutnya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Pelaksanaan pembangunan menutuhkan pemimpin – pemimpin yang jujur dan bertanggungjawab untuk MEMANDEGANI  pelaksanaan pembangunan nasional, serta dibutuhkannya masyarakat yang mampu di – ANDAL –kan dalam rangka mem – BINA pembangunan bangsa kita.
Bangsa Indonesia MULA-i melaksanakan pembangunan yang membutuhkan BANTU-an kesadaran tinggi seluruh rakyat untuk menciptakan TATA kehidupan yang lebih baik. Bangsa kita mulai mencari RAMU-an bahan – bahan, baik fisik dan non fisik dari sana – sini untuk di-RAKIT secara baik, sehingga dapat di – TERAP –kan untuk mencukupi kehidupan bangsa kita. Dalam pelaksanaannya kita memerlukan BANTARA – BANTARA (kader) untuk me – LAKSANA – Kan tugas – tugas mengemban amanat penderitaan rakyat.
Berdasarkan secuil kisah romantika perjuangan bangsa, maka tingkatan kecakapan dan penggolongan dalam gerakan pramuka diambilkan dari kata – kata kunci dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia tersebut, yaitu :
-                Anak didik yang berusia 7 – 10 tahun disebut SIAGA.
-                Anak didik yang berusia 11 – 15 tahun disebut PENGGALANG.
-                Pemuda-pemudi yang berusia 16 – 20 tahun disebut PENEGAK.
-                Yang berusia 21 – 25 tahun disebut PANDEGA.
-                Kakak – kakak yang sudah dewasa disebut PEMBINA.
-                Yang mengurusi kwartir disebut ANDALAN.

E.     ASAS DAN TUJUAN, SERTA SASARAN GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA.
&   Asas Gerakan Pramuka.
Adalah penghayatan dan pengamalan Pancasila yang diwujudkan dalam setiap sikap dan perilaku sehari – hari.
&   Tujuan Garakan Pramuka.
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik dan membina kaum muda Indonesia, agar menjadi :
1.       Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur yang :
a).  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, dan tinggi moral.
b).  Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya.
c).  Kuat dan sehat jasmaninya.
2.       Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.
&   Sasaran Gerakan Pramuka.
Sasaran Kepramukaan adalah mempersiapkan kader bangsa yang :
1.       Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa pancasila.
2.       Berdisiplin yaitu : berfikir, bersikap, dan bertingkah laku tertib.
3.       Sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya.
4.       Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai – nilai perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa.
5.       Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berfikir kreatif, inovatif, dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas – tugas.
F.     LAMBANG GERAKAN PRAMUKA.
Lambang gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap, dan yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi pada Departemen Pertanian yang juga aktif sebagai Pembina Pramuka. Lambang ini dipergunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06 / KN / 72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Bentuk :


 






Lambang Gerakan Pramuka berupa SILHOUETTE Tunas Kelapa

Arti Kiasan dan Penggunaannya.
Y     Arti Kiasan :
1.      Buah nyiur dalam keadaan tumbuh / cikal.
Melambangkan penduduk asli yang menurunkan generasi baru.
2.       Dalam medan bagaimanapun juga, cikal dapat tumbuh.
Melambangkan pramuka ulet, kuat, dan keras / pantang menyerah.
3.       Nyiur tumbuh dimana – mana.
Melambangkan setiap anggota pramuka dapat tumbuh dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun juga keadaannya / anggota pramuka dapat menyesuaikan diri dimana saja berada.
4.       Akar yang kuat dan melekat di tanah.
Melambangkan pramuka percaya diri, bertekad dan berkeyakinan kuat berdasarkan landasan yang benar / anggota pramuka berpegang teguh pada akar budaya dimana ia berada.
5.       Nyiur tumbuh ke atas.
Melambangkan setiap anggota pramuka harus mempunyai cita –cita yang tinggi dan lurus, mulia, dan jujur serta tegak tidak mudah diombang - ambingkan.
6.       Nyiur adalah pohon yang serba guna dari akar sampai ujung daun.
Melambangkan pramuka adalah manusia berguna yang membaktikan dirinya kepada bangsa dan seluruh umat manusia.
Y     Penggunaannya :
Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan, antara lain :
1.       Pada Panji, Bendera, Papan Nama, Kwartir dan Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka untuk mengingatkan setiap pramuka agar memiliki sifat dan keadaan seperti kiasannya.
2.       Papan Lambang berbentuk persegi empat dengan pilihan warna biru, hijau, atau merah dikombinasikan dengan lambang yang berwarna kuning dengan ukuran 10 x 16,5 cm.
3.       Lambang Gerakan Pramuka hendaknya dipasang pada dinding rumah yang dapat dilihat dengan jelas.
4.       Telah memiliki hak paten pada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.176634, tanggal 22 oktober 1983.

G.     TANDA PENGENAL.
Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda – tanda yang dikenakan pada pakaian seragam pramuka yang dapat menunjukkan segala sesuatu mengenai identitas seorang anggota Gerakan Pramuka.
Maksud pemakaian tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah untuk mempermudah mengenal identitas diri seorang pramuka, satuan, wilayah tugas, jabatan dan kecakapannya.
Tujuan dipakainya tanda pengenal, yaitu :
1.       Memberi motivasi kepada anggota Gerakan Pramuka, agar :
c.       Menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban sesuai tugas dan tanggungjawabnya.
d.      Bergairah dan bersemangat meningkatkan kemampuan, kecakapan dan karyanya.
e.       Bersungguh – sungguh melaksanakan janji dan ketentuan moral.
f.        Mengamalkan pengetahuan dan kecakapan sesuai tanda – tanda pengenal yang dipakainya.
2.       Menanamkan dan mengembangkan :
a.       Rasa persaudaraan di kalangan anggota pramuka.
b.       Kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri, satuan dan organisasi.
c.       Kebanggaan dan rasa percaya diri.
d.      Jiwa Kepemimpinan.
Fungsi tanda pengenal, antara lain sebagai :
1.       Alat pendidikan.
2.       Alat pengenal.
3.       Tanda pengakuan atau pengesahan.
4.       Tanda penghargaan.
Macam – macam tanda pengenal :
a.       Tanda Umum.
-          Dipakai secara umum oleh semua anggota gerakan pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
-          Macamnya :  Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda
harian, tanda WOSM.
b.       Tanda Satuan.
-          Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota gerakan pramuka bergabung.
-          Macamnya :  Tanda Barung / Regu / Sangga, Gugus Depan, Kwartir, Mabi,
Krida, Saka, Lencana Daerah, satuan, dll.
c.       Tanda Jabatan.
-          Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota gerakan pramuka dalam lingkungan organisasi gerakan pramuka.
-          Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,
pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan kerja, pembina, pembantu pembina, pelatih, andalan, pembimbing, pamong saka, dewan saka,dll.
d.      Tanda Kecakapan.
-          Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang pramuka dalam bidang tertentu sesuai golongan usianya.
-          Macamnya :  Tanda Kecakapan Umum / Khusus, Pramuka Garuda dan tanda
keahlian lain bagi orang dewasa.
e.       Tanda Kehormatan.
-          Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain – lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
-          Macamnya :
Ø  Peserta didik     : Tiska, Tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang
 teladan.
Ø  Orang Dewasa    : Pancawarsa, Darma bakti, Wiratama, Melati, Tunas
    Kencana.

Penggunaan tanda pengenal.
a.       Tanda pengenal bukan sebagai perhiasan dan bukan alat untuk membedakan kedudukan atau martabat anggota pramuka.
b.       Pemakaian tanda pengenal selalu disertai tanggungjawab dan kewajiban untuk menjaga nama baik diri, satuan, dan organisasi, berupaya memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan serta berusaha mengamalkan Satya dan Darma.
c.       Tanda pengenal yang dipakai harus tanda pengenal yang sah dan benar, baik bentuk, ukuran dan warna sebagaimana diatur dalam petunjuk penyelenggaraan.
d.      Pemberian tanda pengenal hanya kepada seseorang yang telah memenuhi syarat tertentu sebagaimana diatur dalam petunjuk penyelenggaraan.


Keterangan :
U    Lihat lampiran (Tanda pengenal pramuka dan pakaian seragam pramuka).











H.     PENGGOLONGAN PRAMUKA  MENURUT USIA.
Anggota pramuka digolongkan berdasarkan usia peserta didiknya, sebagai berikut :
a.             Pramuka Siaga, berusia 7 sampai dengan 10 tahun dengan tingkatan SKU : Siaga Mula, Bantu, dan Tata.
b.             Pramuka Penggalang, berusia 11 sampai dengan 15 tahun dengan tingkatan SKU : Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap.
c.             Pramuka Penegak, berusia 16 sampai dengan 20 tahun dengan tingkatan SKU : Penegak Bantara dan Laksana.
d.            Pramuka Pandega, berusia 21 sampai 25 tahun dengan tingkatan SKU : Pandega.

Pasukan Penggalang terdiri dari 4 regu, setiap regu beranggotakan 5 – 10 orang penggalang dan dipimpin oleh seorang pemimpin regu yang di singkat PINRU dan seorang wakil pemimpin regu yang disingkat WAPINRU. Para pinru dan wapinru memilih seorang pemimpin regu utama untuk melaksanakan tugas sebagai pemimpin regu utama yang disebut PRATAMA.
Untuk anggota gerakan pramuka yang menyandang cacat jasmani atau mental dapat dibentuk gugusdepan luar biasa :
a.             Golongan A untuk cacat netra.
b.             Golongan B untuk cacat rungu wicara.
c.             Golongan C untuk cacat mental.
d.            Golongan D untuk cacat daksa.
e.             Golongan E untuk cacat laras.


I.        SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH.
c   Berupa umbul-umbul dengan menggunakan warna gula kelapa dan kelapa.
c   Umbul-umbul pertama kali digunakan oleh kerajaan Majapahit.
c   Tanggal 27 – 28 oktober 1928 konggres pemuda II, Bendera merah putih ditetapkan sebagai bendera Indonesia.
c   Ditetapkan sebagai bendera kebangsaan pada tanggal 18 agustus 1945.
c   Pengibar bendera pertama kali adalah Latief Hendraningrat.
c   Bendera merah putih dibuat dan dijahit oleh ibu Fatmawati, istri dari Presiden Ir.Soekarno.

Arti kiasan bender merah putih :
Y     Merah artinya keberanian    : Perjuangan berhenti bila telah menghembuskan nafas
   terakhir / tetes darah penghabisan.
Y     Putih artinya kesucian         : Berjuang untuk membela kebenaran dan keadilan.

Hikmah bendera merah putih :
P   Lambang kedaulatan suatu bangsa.
P   Lambang kehormatan.
P   Lambang kemerdekaan suatu bangsa.
P   Penjelmaan cita – cita yang terkandung dalam jiwa bangsa Indonesia.




Cara memperlakukan bendera merah putih :
P   Bendera diusahakan jangan sampai terkulai menyentuh tanah.
P   Bendera hendaknya disimpan di tempat yang bersih, aman, dan terhormat.
P   Bendera berkibar dari jam 06.00 s.d. 18.00.
P   Lipatlah bendera dengan bagian merah disebelah luar.
P   Hindarilah sikap / perbuatan yang berarti penghinaan terhadap bendera.
P   Jangan digunakan sebagai alat pembersih.
P   Bendera panji – panji tidak boleh diatas bendera kebangsaan.
P   Tidak boleh untuk menutup hiasan.
P   Tidak boleh untuk selubung patung, tugu, atau monumen.
P   Dapat digunakan untuk selubung peti jenazah pahlawan yang gugur di medan perang dan berjasa bagi negara.
P   Penaikkan dan penurunan bendera harus disertai dengan penghormatan.
P   Pengibaran bendera merah putih disertakan pada pengibaran bendera organisasi pawai dan rapat – rapat.
P   Dapat dipakai sebagai lencana dan dipasang di dada kiri atas.
P   Apabila untuk pita besarnya warna harus sama.
P   Pengibaran bendera ½ tiang yaitu saat :
a.       Hari kesaktian pancasila tiap tanggal 1 oktober.
b.       Hari berkabung nasional.
P   Bendera dikibarkan pada :
a.       Kantor – kantor.
b.       Instansi pemerintah.
c.       Sekolah – sekolah.
d.      Dalam upacara tertentu.

J.       SALAM PRAMUKA.
Salam Pramuka adalah bertemunya 2 orang untuk saling menghormati dan yang lebih tahu dulu memberi salam, dan yang diberi salam harus menjawabnya.
Macam – macam salam pramuka :
@   Salam janji                           : mengucapkan  / mendengarkan Tri Satya.
@   Salam biasa                          : Sesama anggota pramuka.
@   Salam penghormatan           : diberikan kepada :
1.       Kepala negara dan wakilnya, panglima tertinggi, duta besar.
2.       Bendera kebangsaan Merah Putih.
3.       Jenazah.
4.       Pada waktu akan masuk ke makam pahlawan.











K.     LAMBANG GARUDA PANCASILA.
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila, yang mempunyai arti sebagai berikut :
1.             Kepala burung garuda menoleh ke kanan, artinya bangsa Indonesia berpijak kepada kebaikkan.
2.             Bulu pada leher berjumlah 45 helai, artinya tahun proklamasi kemerdekaan.
3.             Bulu ekor berjumlah 8 helai, artinya bulan proklamasi kemerdekaan (bulan agustus).
4.             Bulu sayap berjumlah 17 helai, artinya tanggal proklamasi kemerdekaan.
5.             Mencengkram tulisan ”Bhinneka Tunggal Ika” karangan Sutasoma, artinya berbeda – beda tetapi tetap satu.
6.             Warna burung garuda adalah kuning keemasan, artinya kemuliaan.
7.             Perisai adalah tameng / penangkal segala gangguan.
8.             Bintang, berarti ketuhanan.
9.             Rantai, berarti kemanusiaan.
10.         Pohon beringin berarti persatuan dan kesatuan.
11.         Kepala banteng berarti kerakyatan.
12.         Padi dan Kapas berarti keadilan.